Karena letaknya yang berada di pegunungan, Desa Lemahsugih Majalengka sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai tani. Termasuk Bapak mertua saya. Gak heran tiap pulang kampung kesana pasti pulangnya dibawain oleh-oleh pisang, sayuran, beras, pokoknya macem-macem tergantung musim panennya. Gak nanggung-nanggung dibawainnya sekarung. :O serius, beneran sekarung. Bukan semua jenis disatuin dalam 1 karung, bukan... tapi masing-masing jenis sekarung. what?? =)) tapi ini beneran serius. Dan saya gak pernah nolak buat dibawain itu, meskipun mobil jadi agak berat dan penuh. Ujung-ujungnya, oleh-oleh yang banyak itu akhirnya dibagi-bagiin ke tetangga.. Tetangga jadinya ikutan seneng. Itung-itung berbagi kebahagiaan gitu..
Kali ini kesempatan saya buat panen tomat. Tapi kali ini tomat yang terbengkalai, em.. lebih tepatnya di telantarkan. Loh kok? Jadi ceritanya saat itu harga tomat di pasaran lagi jatoh, sehingga kalau tanem tomat di teruskan yang ada petani pada rugi. Karena untuk sekali meyiram saja butuh biaya 150rb (air disana untuk menyiram agak susah, karena bagian atas pegunungan di buat komplek perumahan, semoga komplek perumahannya gak laku) :(
Jadi tomat-tomat yang sudah setengah jalan ditanam akhirnya ditinggalkan. karea ditinggalkan jadinya bebas dipanen siapa aja, kapan aja.. =)) Kalau saja pemerintah setempat lebih memperhatikan ini.. :(